Kodam Sriwijaya Siap Amankan Pemilu
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) Asril Hamzah. Foto: Tasya/jk
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) Asril Hamzah Tanjung menilai kesiapan Kodam II/Sriwijaya terkait tugas pokok dan fungsinya untuk mengamankan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019 sudah baik. Namun ia berpendapat, persiapan tersebut masih terkendala dengan minimnya alat kelengkapan, sebab saat ini TNI tidak terlibat langsung dengan pasukan Pengendalian Huru Hara (PHH).
Hal ini disampaikan usai Asril memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI dengan Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan, para Danrem, dan para Dandim beserta jajarannya, membahas kesiapan Kodam II/Sriwijaya dalam mendukung pengamanan Pemilu serentak pada April 2019 di Makodam II/Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (18/2/2019).
“Kalau menurut penilaian saya yang juga berlatar belakang TNI, saya lihat Kodam Sriwijaya bagus persiapannya, sudah 80 persen. Memang masih ada 20 persen itu karena alat kelengkapannya masih kurang, karena selama ini kita tidak terlibat dengan yang namanya pasukam PPH. Itu di bawah kendali kepolisian, tapi zaman dulu iya (terlibat),” jelas Asril.
Legislator Partai Gerindra itu menjelaskan Kodam II/Sriwijaya saat ini sudah melakukan latihan rutin, baik secara fisik ataupun mental untuk menghadapi situasi terburuk saat menjelang hingga hasil perhitungan Pemilu selesai. Tetapi persiapan itu perlu didukung dengan koordinasi yang menyeluruh antar penyelenggara Pemilu yaitu KPU dan Bawaslu, serta Kepolisian dan pemerintah daerah setempat.
“Kalau secara mental dan latihan mereka sudah siap dan harus dikaji ulang tentang koordinasi-koordinasi dengan penyelenggara Pemilu. Yang masih kurang dengan KPU dan Bawaslu. Tapi kalau dengan sesama TNI, dan dengan Polri itu sudah bagus, termasuk koordinasi dengan pemda 80 persen sudah siap. Tinggal alat kelengkapannya dilengkapi,” imbuh legislator dapil DKI Jakarta I itu.
Sebelumnya, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai macam persiapan termasuk latihan fisik, sebagai antisipasi jika terjadi situasi kritis saat menjelang hingga pasca Pemilu. Akan tetapi dikarenakan anggaran yang terbatas, alat kelengkapan tersebut masih terus diupayakan untuk terpenuhi, guna memastikan keamanaan dan kelancaran Pemilu 2019 di Sumsel. (nap/sf)